News Barru – Curah hujan tinggi yang terus mengguyur Sulawesi Selatan (Sulsel) sepanjang pekan ini menyebabkan sejumlah daerah terendam banjir. Salah satunya adalah Kabupaten Barru, di mana puluhan warga harus dievakuasi karena rumah mereka terendam air.
Humas Basarnas Makassar, Hamsidar, menjelaskan bahwa hingga hari ini, sebanyak 18 warga telah dievakuasi dari lokasi terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, terdapat dua bayi dan dua lansia yang menjadi prioritas penyelamatan.
“Dua Kepala Keluarga (KK) yang jumlahnya 18 orang itu semuanya warga Dusun Manuba, Desa Manuba, Kecamatan Malusettasi, Kabupaten Barru,” jelas Hamsidar melalui pesan singkat, Minggu (12 Januari 2020).
Dalam proses evakuasi, tim Basarnas dibantu oleh potensi SAR setempat dengan mengandalkan peralatan tali sederhana. Tim penyelamat harus menembus derasnya arus sungai untuk mencapai lokasi rumah warga yang terisolasi.
“Tim memanjat dan mengikat tali ke batang pohon, kemudian menghubungkannya ke pohon di seberang sungai. Tali itu digunakan warga untuk menyeberang ke lokasi yang lebih aman,” terang Hamsidar.
Rumah-rumah warga berada di pinggiran sungai, sehingga luapan air menyebabkan akses jalan utama terputus. Dengan sistem tali yang dibuat oleh tim SAR, warga dapat menyeberang dengan aman dan dievakuasi ke titik pengungsian sementara.
Selain evakuasi, pemerintah daerah bersama Basarnas juga menyiagakan posko darurat, memastikan pasokan logistik dan air bersih bagi warga terdampak banjir. Petugas terus memantau debit air sungai untuk mencegah terjadinya bencana lanjutan, termasuk kemungkinan longsor dan banjir susulan di daerah yang rawan.
Hujan deras yang terjadi di Barru menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tetap waspada, khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar sungai dan daerah rendah. Pemerintah kabupaten juga mengimbau warga untuk mengikuti arahan petugas dan menghindari lokasi rawan banjir demi keselamatan diri dan keluarga.
Banjir yang melanda Barru ini menegaskan perlunya koordinasi yang kuat antara Basarnas, pemerintah daerah, dan masyarakat, sehingga penanganan bencana dapat berjalan cepat, aman, dan efektif.








