Meredam Kebisingan, Menjaga Kedamaian: Satlantas Tana Toraja Gencar Tertibkan Knalpot Brong di Malam Hari
NEWS BARRU– Langit malam di Tana Toraja yang biasanya dihiasi gemerlap bintang dan diselimuti keheningan yang khidmat, kerap terusik oleh deru dan dentuman keras knalpot kendaraan bermotor. Suara yang memekakkan telinga, kerap disebut “knalpot brong” atau “racing” ini, bukan hanya sekadar gangguan kebisingan, tetapi telah menjadi sumber keluhan dan potensi konflik di masyarakat. Menanggapi hal ini, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tana Toraja mengambil langkah tegas dengan menggelar operasi penertiban khusus pada Minggu malam (31/8/25).
Operasi Rutin yang Ditingkatkan untuk Ketertiban Umum
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) ini tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga pada aspek preventif dan edukatif. Personel Satlantas yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas, AKP A.M. Yusuf, berjaga di titik-titik strategis untuk mengidentifikasi dan menghentikan kendaraan yang menggunakan knalpot tidak standar.
Yang membedakan operasi ini bukan hanya pada waktunya yang dilakukan pada malam hari saat kebisingan paling mengganggu—tetapi juga pada pendekatannya. Setiap pengendara yang terjaring operasi tidak langsung diberikan sanksi tilang. Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan edukasi secara persuasif.
Baca Juga: Suasana Gemuruh Sorak Sorai Sambut Kemenangan Aras-Hasdin di Final Domino
“Kami tidak serta merta menilang. Kami terlebih dahulu menjelaskan kepada pengendara mengapa knalpot brong ini bermasalah. Kami sampaikan bahwa suara bisingnya sangat mengganggu kenyamanan warga, terutama anak-anak, orang sakit, dan orang tua yang sedang beristirahat. Bahkan, di beberapa lokasi, hal ini bisa memicu perselisihan dan ketidakharmonisan dalam masyarakat,” jelas AKP Yusuf.
Dampak yang Lebih Luas dari Sekadar Kebisingan
Bagi masyarakat Toraja yang sangat menghargai nilai-nilai ketenangan dan kedamaian, terutama dalam kehidupan sosial dan ritual, kebisingan lalu lintas di malam hari dianggap sebagai sebuah bentuk ketidaksopanan. Banyak warga yang mengeluhkan kualitas tidur mereka yang menurun, yang berimbas pada produktivitas di keesokan harinya.
Seorang warga, Mama Yosephina, yang rumahnya berada di pinggir jalan protokol, mengungkapkan keluhannya. “Setiap malam, terutama akhir pekan, suara motornya seperti thunder. Anak saya yang masih kecil sering terbangun dan menangis ketakutan. Kami sangat mendukung sekali operasi seperti ini. Kami ingin malam yang tentram kembali,” ujarnya.
Selain gangguan sosial, knalpot racing juga memiliki implikasi keselamatan. Suara keras yang tiba-tiba dapat mengejutkan pengendara lain dan pejalan kaki, berpotensi menyebabkan kecelakaan. Itulah mengapa penertiban ini merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan Kamseltibcarlantas (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas).
Tegas dan Tidak Memberi Toleransi
Meski diawali dengan edukasi, Satlantas Polres Tana Toraja menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan toleransi bagi pelanggar yang bersikeras. Penggunaan knalpot yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan (berisik dan melebihi ambang batas decibel) melanggar Pasal 106 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
“Kami mengimbau kepada seluruh pemilik kendaraan agar tidak lagi menggunakan knalpot brong atau racing di jalan raya. Suara bisingnya bukan hanya meresahkan, tapi juga bisa menimbulkan potensi keributan di masyarakat,” tegas AKP Yusuf dengan nada tegas. “Kepolisian akan terus melakukan upaya preventif maupun penegakan hukum guna meniadakan penggunaan knalpot brong.”
Sanksi bagi pelanggar bisa berupa surat peringatan, tilang, hingga kewajiban mengganti knalpot kendaraannya dengan yang standar di tempat sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Harapan untuk Masa Depan Lalu Lintas yang Lebih Beradab
Operasi penertiban knalpot brong di Tana Toraja adalah contoh nyata dari komitmen aparat untuk tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga melindungi hak-hak dasar warga untuk hidup tenang dan nyaman. Ini adalah upaya untuk mendidik generasi muda, yang sering menjadi pengguna knalpot racing, tentang pentingnya rasa tanggung jawab sosial di ruang publik.
“Harapan kami, masyarakat semakin sadar untuk mematuhi aturan dan menjaga kenyamanan bersama di jalan raya. Keindahan Tana Toraja tidak hanya terletak pada alam dan budayanya, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan kerukunan yang kita jaga bersama. Mari kita jadikan jalan raya kita ruang yang aman, tertib, dan nyaman untuk semua,” pungkas AKP Yusuf menutup perbincangan.
Dengan komitmen yang kuat dan pendekatan yang bijaksana, Satlantas Tana Toraja berusaha mengembalikan kedamaian malam di tanah leluhur yang megah ini, meredam kebisingan yang mengganggu, dan pada akhirnya, menjaga harmoni sosial yang menjadi jiwa dari Tana Toraja.
