Darah di Dua Pitue: Tragedi Pemotongan Nyawa Seorang Perempuan di Kamar Kost Sidrap
NEWS BARRU– Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), yang biasanya tenang dengan hawa sejuk dan hamparan persawahan, diguncang oleh sebuah tragedi mencekam yang terjadi pada Jumat malam, 5 September 2025. Seorang perempuan muda asal Makassar, berinisial MKP (34), harus meregang nyawa di kamar kostnya di Kecamatan Dua Pitue dalam kondisi yang mengenaskan: tewas akibat ditikam dan digorok.
Peristiwa yang mirip dengan adegan film kriminal ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menebar teror di kalangan warga sekitar. Pelaku, yang diduga seorang pria, masih buron dan menjadi target buru-buru aparat Kepolisian Resor (Polres) Sidrap.
Korban: Seorang Perempuan dari Kota Daeng
Korban diketahui bernama inisial MKP, berusia 34 tahun. Ia merupakan warga Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Motivasi MKP merantau ke Sidrap, yang berjarak sekitar 180 kilometer dari Makassar, masih menjadi salah satu fokus penyelidikan polisi. Apakah ia bekerja di sana, mengunjungi keluarga, atau memiliki urusan lainnya, masih ditelusuri lebih lanjut.
Sosok MKP yang berusia 34 tahun memunculkan berbagai spekulasi tentang lika-liku kehidupannya yang berujung tragis. Tetangga di lokasi kos-kosan menggambarkan suasana mencekam seusai peristiwa. “Kami dengar suara ribut, tapi tidak terlalu keras. Tak tahunya paginya sudah ada kabar ada yang tewas. Sangat mengejutkan dan membuat kami ketakutan,” ujar seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Kronologi Mencekam di Balik Pintu Kost
Meskipun penyelidikan masih berlangsung intensif, rekontruksi sementara dari aparat kepolisian dan keterangan saksi-saksi mulai menggambarkan kronologi yang mencekam. Peristiwa diduga terjadi pada Jumat malam. Pelaku diduga memasuki kamar kost korban.
Apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu itu masih menjadi misteri yang coba dipecah oleh penyidik. Apakah terjadi percekcokan, perseteruan, ataukah ini adalah aksi premeditated (yang direncanakan)? Yang jelas, aksi brutal itu terjadi. Korban diserang dengan senjata tajam, menyebabkan luka tikam dan gorok yang mematikan.

Baca Juga: Memasuki Bulan Maulid Nabi, Harga Telur di Pasar Bulukumba Meroket
Usai melakukan aksi biadabnya, pelaku, yang diduga seorang pria, melarikan diri dari lokasi, meninggalkan korban dalam genangan darah. Jenazah MKP kemudian ditemukan dalam kondisi yang memilukan, membekukan suasana malam di Dua Pitue.
Respon Aparat: Buru-buru Mengejar Pelaku
Kapala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sidrap, AKP Setiawan, ketika dikonfirmasi membenarkan terjadinya peristiwa pembunuhan keji tersebut.
“Iya betul dan kasusnya masih dalam penyelidikan sedangkan terduga pelaku masih dalam pengejaran,” ucap AKP Setiawan kepada Beritasulsel, Jaringan Beritasatu.com, pada Sabtu (6/9/2025).
Pernyataan singkat itu mengonfirmasi bahwa aparat sedang bergerak cepat. Tim penyidik dari Polres Sidrap telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengumpulkan barang bukti, dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Barang bukti utama, seperti senjata tajam yang digunakan, masih dalam pencarian.
Pengejaran terhadap pelaku menjadi prioritas utama. Polisi telah menyebarkan tim ke sejumlah titik yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku. Seluruh akses keluar-masuk Sidrap juga diperketat untuk mengantisipasi pelaku melarikan diri ke luar daerah.
Menyibak Motif: Cinta, Dendam, atau Asmara?
Setiap kasus pembunuhan selalu menyisakan pertanyaan besar: apa motif di baliknya? Dalam kasus MKP, polisi masih membuka semua kemungkinan.
-
Motif Asmara dan Cinta: Usia korban dan lokasi kejadian di kamar kost memunculkan dugaan kuat adanya motif percintaan. Apakah ini kasus pembunuhan yang dilatari cemburu, perselingkuhan, atau putus cinta? Pelaku diduga mengenal korban secara dekat untuk bisa masuk ke dalam kamarnya pada malam hari.
-
Motif Pencurian dengan Kekerasan (Robbery): Kemungkinan lain adalah aksi perampokan yang berujung pembunuhan. Namun, polisi biasanya akan mengecek apakah ada barang berharga korban yang hilang.
-
Motif Dendam Pribadi: Tidak menutup kemungkinan ada persoalan pribadi antara korban dan pelaku yang berujung pada aksi balas dendam yang tragis.
Hingga berita ini diturunkan, polisi belum memberikan informasi lebih detail mengenai identitas pelaku dan motif yang melatari pembunuhan ini. Penyidik masih sangat berhati-hati dalam menyimpulkan sebuah motif sebelum memiliki bukti dan pengakuan yang kuat.
Duka dan Trauma Warga
Tragedi ini bukan hanya merenggut nyawa MKP, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar dan penghuni kost lainnya. Peristiwa kriminal dengan tingkat kekerasan yang tinggi seperti ini jarang terjadi di Sidrap, sehingga menimbulkan kecemasan kolektif.
Keluarga korban di Makassar pastinya dilanda duka yang tak terperi. Perempuan yang mereka kenal harus pergi secara tragis di tanah rantau. Mereka menanti keadilan dan kejelasan atas kematian orang yang mereka cintai.
Tragedi MKP di Sidrap adalah pengingat kelam tentang betapa rapuhnya nyawa manusia. Ia juga menjadi tantangan besar bagi kepolisian untuk menangkap pelaku dan mengungkap kebenaran secara transparan, bukan hanya untuk proses hukum, tetapi juga untuk memberikan ketenangan bagi masyarakat yang dilanda kecemasan.
Kini, semua mata tertuju pada Polres Sidrap. Seberapa cepat mereka dapat menangkap pelaku yang masih buron akan menjadi bukti profesionalitas mereka. Masyarakat menunggu, keluarga korban menunggu keadilan, dan MKP menunggu namanya dibela oleh hukum.