Rehabilitasi Sawah di Barru: Upaya Meningkatkan Produktivitas Pertanian
NEWS BARRU– Pemerintah Kabupaten Barru bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terus berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah program rehabilitasi sawah, yang diharapkan dapat mengoptimalkan lahan pertanian yang selama ini kurang produktif. Usulan ini telah disampaikan langsung oleh anggota DPRD Barru kepada Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dan mendapat respons positif dari berbagai pihak, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Usulan Rehabilitasi Sawah: Solusi untuk Lahan Kurang Produktif
Hacing, anggota DPRD Barru dari Fraksi Partai Golkar, mengungkapkan bahwa selama ini pemerintah lebih fokus pada program pencetakan sawah baru. Padahal, banyak lahan pertanian milik warga yang sudah ada tetapi kurang produktif karena masih dikelola secara tradisional.
“Kami telah mengusulkan program rehabilitasi sawah saat berkunjung ke Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian Barru pekan lalu. Alhamdulillah, usulan ini mendapat respons baik,” ujar Hacing saat ditemui di Gedung DPRD Barru.
Menurutnya, program ini sangat penting karena dapat meningkatkan hasil pertanian tanpa harus membuka lahan baru.
Baca Juga: Munafri Arifuddin di Atas Angin Andi Ina Kartika Sari Pastikan Tak Akan Lawan di Musda Golkar Sulsel
Dukungan dari Pemerintah Daerah dan Kementerian Pertanian
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barru, Ir. Ahmad, MM., juga menyambut baik usulan tersebut. Ia menjelaskan bahwa program rehabilitasi sawah memang harus berangkat dari kebutuhan petani di lapangan.
“Program ini tentu sangat baik dan kami mendukung usulan anggota DPRD. Namun, jumlah sawah yang akan direhab harus berdasarkan usulan dari bawah, yaitu dari petani sendiri,” jelas Ahmad.
Ia juga memaparkan upaya-upaya lain yang sedang dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian di Barru, salah satunya melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP)—frekuensi tanam dalam setahun pada lahan yang sama.
“Di beberapa lokasi yang sebelumnya hanya bisa ditanam sekali setahun, kami dorong agar bisa mencapai dua hingga tiga kali tanam dalam setahun. Caranya dengan memanfaatkan irigasi perpompaan, alat mesin pertanian (alsintan), dan penguatan kelembagaan petani,” ujarnya.
Target dan Realisasi Lahan Tanam Padi (LTT) di Barru
Ahmad juga memberikan update terkait realisasi Lahan Tanam Padi (LTT) di Barru. Pada Juli 2025, target LTT seluas 2.334 hektare (ha), sementara realisasinya mencapai 1.324,5 ha (56,74%)—masih dalam zona kuning.
Untuk mendukung percepatan tanam pada Musim Tanam (MT) III, pemerintah telah memberikan bantuan 4.000 kg benih unggul varietas Cakra Buana yang berumur genjah (cepat panen). Benih ini akan digunakan untuk lahan seluas 180 ha, dengan sasaran lahan yang sebelumnya tidak pernah ditanami dua kali dalam setahun.