Peta Kekuatan dan Dinamika Politik Menjelang Musda Golkar Sulsel 2025: Munafri Arifuddin di Atas Angin?
News Barru – Salah satu nama yang paling menonjol adalah Munafri Arifuddin , Wali Kota Makassar sekaligus Ketua DPD II Golkar Makassar. Dukungan terhadapnya kian menguat, terutama setelah Andi Ina Kartika Sari , Bupati Barru dan Bendahara DPD I Golkar Sulsel, secara terbuka menyatakan tidak akan mencalonkan diri jika Munafri maju. Pernyataan ini menjadi sinyal kuat kohesi internal, sekaligus menandakan bahwa Munafri mungkin sudah berada di “posisi nyaman”.
Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah mempersiapkan panggung politik besar Musyawarah Daerah (Musda) yang akan digelar Agustus 2025. Ajang ini menjadi penentu arah kepemimpinan partai di tingkat provinsi, sekaligus menguji soliditas internal di tengah persaingan elit yang sarat dengan dinamika.
Namun, apakah jalan menuju Ketua DPD I Golkar Sulsel benar-benar mulus untuk Munafri? Atau masih ada tantangan dari tokoh-tokoh kuat lainnya seperti Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Taufan Pawe, dan Adnan Purichta Ichsan ?
Munafri Arifuddin: Kandidat Terkuat dengan Dukungan Solid
Munafri Arifuddin, yang akrab disapa Appi , bukanlah nama baru di peta politik Sulsel. Sebagai Wali Kota Makassar dan Ketua DPD II Golkar Makassar, ia memiliki basis massa yang kuat serta akses ke jaringan politik nasional.
Beberapa faktor yang memperkuat posisi:
-
Dukungan mayoritas DPD II Kabupaten/Kota – Sejumlah ketua DPD II, seperti Victor Datuan Batara (Tana Toraja) , telah terbuka mendukung Munafri.
-
Pernyataan Loyalitas Andi Ina Kartika Sari – Pernyataan Bupati Barru ini sangat strategis karena menunjukkan bahwa Munafri telah merangkul potensi saingannya.
-
Jejaring Alumni dan Relasi Politik – Sebagai alumni SMANSA Makassar dan Fakultas Hukum Unhas, Munafri memiliki basis dukungan dari kalangan akademisi dan birokrat.
Namun, tantangan terbesarnya adalah menjaga keharmonisan internal , terutama jika ada kandidat lain yang juga memiliki basis kuat.
Baca Juga: DDI Mangkoso Gelar Halaqah Nasional, Wabup Barru Pesantren Kunci Kemajuan Pendidikan
Tokoh-Tokoh Potensial Lain: Siapa yang Bisa Menjadi Penantang Serius?
Meski Munafri terlihat unggul, beberapa nama lain masih memiliki peluang untuk bersaing:
1. Ilham Arief Sirajuddin (IAS): Pengalaman Panjang, Tapi Ada Catatan
-
Ditambah : Mantan Wali Kota Makassar dua periode, eks Ketua DPRD Sulsel, dan memiliki jaringan birokrasi yang sangat kuat.
-
Minus : Pernah pindah partai (dari Golkar ke PAN, lalu kembali), sehingga bisa menimbulkan pertanyaan soal konsistensi.
2. Taufan Pawe: Mantan Wali Kota Parepare dengan Jaringan Nasional
-
Ditambah : Anggota DPR RI yang memiliki akses ke pusat kekuasaan, pernah memimpin Parepare.
-
Minus : Dinilai kurang sukses menjaga dominasi Golkar di DPRD Sulsel saat memimpin.
3. Adnan Purichta Ichsan: Jaringan Nasional Kuat, Tapi Minim Prestasi Elektoral
-
Plus : Mantan Bupati Gowa dengan hubungan lintas daerah dan nasional.
-
Minus : Golkar kalah di Gowa saat ia menjabat, sehingga elektabilitasnya dipertanyakan.
Analisis Pengamat: Elektabilitas vs Kepercayaan Politik
Prof Adi Suryadi Culla , pengamat politik Universitas Hasanuddin, menyoroti beberapa hal krusial:
-
Kepercayaan DPD II dan Restu DPP – “Penentu utama bukan hanya popularitas, tapi kemampuan dapatkan dukungan struktural dari DPD II dan restu DPP.”
-
Potensi Konflik Internal – “Golkar Sulsel punya tradisi kompetisi terbuka. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa memicu friksi.”
-
Loyalitas vs Ambisi Pribadi – “Elit Golkar harus menunjukkan komitmen pada partai, bukan sekadar kepentingan individu.”
Dengan dukungan kuat dari Andi Ina Kartika Sari dan mayoritas DPD II, Munafri Arifuddin memang berada di posisi terdepan. Musda Golkar Sulsel 2025 akan menjadi ajang pertarungan elit yang menentukan masa depan partai di Sulsel .
