, ,

Bayi Kembar Lahir Prematur Meninggal Satu per Satu Duka di Barru

by -117 Views

NEWS BARRU– Suasana duka menyelimuti kediaman pasangan muda NIS (26) dan EY (32), warga Pekkae, Kabupaten Barru. Harapan mereka untuk menimang buah hati kembar sirna dalam hitungan jam. Kedua bayi kembar yang lahir prematur itu meninggal dunia satu per satu setelah berjuang melawan kondisi kritis pasca kelahiran.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Selasa (7/10/2025) di RSUD Lapatarai Barru. Bayi kembar pasangan tersebut lahir lebih cepat dari waktu seharusnya dengan berat badan yang jauh di bawah normal. Sang bayi pertama mengembuskan napas terakhir hanya beberapa jam setelah dilahirkan.

Sementara bayi kedua sempat dirujuk ke RS Hasri Ainun Habibie Parepare karena kondisinya sangat lemah dan membutuhkan perawatan intensif. Namun, takdir berkata lain. Bayi mungil itu menghembuskan napas terakhir dini hari.

Kondisi Terlalu Lemah, Berat Badan Hanya 1,2 Kilogram

Direktur RS Hasri Ainun Habibie Parepare, dr. Mahyuddin Rasyid, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menjelaskan bahwa tim medis sudah berupaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa sang bayi, namun kondisi yang terlalu prematur membuat usaha tersebut tidak berhasil.

“Benar, bayi meninggal tadi subuh. Kondisi bayi saat itu sangat lemah karena berat badannya hanya 1,2 kilogram,” ujar dr. Mahyuddin.

Menurutnya, bayi dengan berat badan sangat rendah memiliki risiko tinggi mengalami gangguan pernapasan dan organ tubuh yang belum berkembang sempurna. Tim medis, kata dia, sudah melakukan perawatan intensif, termasuk pemasangan alat bantu napas dan pemberian cairan khusus. Namun, tubuh mungil bayi tersebut tak mampu bertahan lebih lama.

Atas kejadian ini, dr. Mahyuddin menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat, khususnya para ibu hamil, agar rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan.

“Kami mengimbau kepada calon orang tua, terutama ibu hamil, agar rutin memeriksakan kandungan. Pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk memantau kondisi janin dan mencegah risiko kelahiran prematur,” tegasnya.

Ia menambahkan, pemeriksaan rutin juga membantu tenaga kesehatan mendeteksi potensi komplikasi kehamilan sejak dini, sehingga dapat dilakukan tindakan medis yang tepat sebelum persalinan.

Duka Pasutri di Barru, Bayi Kembar Lahir Prematur Berujung Meninggal Satu per Satu

Baca Juga: Kabupaten Barru Raih Penghargaan Nasional atas Keberhasilan

Keluarga Tenggelam dalam Duka

Di rumah duka di wilayah Pekkae, suasana haru tak terbendung. Keluarga dan tetangga berdatangan untuk memberikan dukungan dan doa kepada pasangan muda tersebut. Kedua bayi telah dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di belakang rumah.

Salah satu kerabat keluarga, Imran, menuturkan kesedihannya.

“Meninggal kasihan itu anak tadi subuh, sudah dikubur juga tadi pagi di belakang rumahnya,” katanya dengan suara lirih.

Imran menuturkan, sejak awal proses persalinan, keluarga sudah cemas karena dokter menyebutkan bahwa usia kandungan NIS belum cukup bulan. Namun, kondisi ibu yang mengalami kontraksi mendadak membuat proses persalinan tak bisa ditunda.

Kelahiran Prematur Masih Jadi Tantangan Serius

Kasus seperti ini menjadi pengingat bahwa kelahiran prematur masih menjadi tantangan serius di berbagai daerah, terutama di wilayah dengan keterbatasan fasilitas kesehatan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, bayi prematur memiliki risiko kematian 10 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir cukup bulan.

Faktor penyebab kelahiran prematur antara lain tekanan darah tinggi pada ibu hamil, infeksi, gizi buruk, atau stres fisik dan mental selama masa kehamilan.

Untuk menekan angka kematian bayi, tenaga kesehatan terus mengedukasi masyarakat pentingnya gizi seimbang, pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama masa gestasi, serta menghindari faktor risiko seperti kelelahan ekstrem dan merokok.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.