Banjir Rendam Dua Kecamatan di Barru, Pagar Rujab Wakil Bupati Roboh
News Barru – Intensitas hujan yang tinggi dan pasang laut menyebabkan banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Barru, yakni Kecamatan Barru dan Mallusetasi. Akibat dari banjir ini, sejumlah rumah warga terendam, akses jalan terputus, dan pagar rumah jabatan (Rujab) Wakil Bupati Barru turut roboh.
Banjir yang terjadi pada Jumat malam hingga Sabtu pagi tersebut menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Tingginya curah hujan disertai pasang laut yang cukup ekstrem membuat sungai-sungai dan saluran drainase tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap ke pemukiman penduduk.
Dampak Banjir
Banjir merendam rumah warga di dua kecamatan hingga setinggi 30–50 cm, menyebabkan aktivitas warga terganggu. Beberapa warga terpaksa mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman. Selain itu, akses jalan poros Barru–Parepare mengalami genangan air sehingga mobilitas transportasi tersendat dan masyarakat diminta berhati-hati.
Kerusakan juga terjadi pada fasilitas publik, termasuk pagar rumah jabatan Wakil Bupati Barru yang roboh diterjang arus air deras. Meskipun demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.
Respons Pemerintah dan Tim Penanggulangan Bencana
Bupati Barru, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, langsung menyiagakan posko darurat 24 jam untuk menanggulangi dampak banjir. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan perangkat kecamatan diterjunkan untuk melakukan evakuasi, distribusi bantuan, dan pemantauan wilayah terdampak.
Kepala BPBD Kabupaten Barru, Muhammad Faisal, menyatakan bahwa pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menanggulangi banjir. “Kami telah menyiapkan dapur umum, obat-obatan, dan bantuan logistik untuk warga terdampak. Prioritas utama kami adalah keselamatan warga dan pemulihan infrastruktur,” ujarnya.
Upaya Pemulihan dan Pencegahan
Selain penanganan darurat, pemerintah daerah tengah merencanakan langkah pencegahan banjir di masa mendatang. Beberapa langkah yang tengah dikaji antara lain:
-
Normalisasi sungai dan saluran drainase untuk meningkatkan kapasitas aliran air.
-
Peningkatan infrastruktur tanggul dan embung penahan banjir di daerah rawan.
-
Sosialisasi kepada warga terkait mitigasi risiko bencana, termasuk kesiapan evakuasi dan penggunaan informasi cuaca terkini.
Kepala BPBD juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap curah hujan tinggi dan pasang laut ekstrem, serta selalu mengikuti informasi resmi dari pemerintah atau BPBD setempat.
Imbauan Masyarakat
Masyarakat diimbau agar tetap tenang, mengamankan harta benda, dan tidak mengambil risiko saat banjir. Warga yang tinggal di daerah rawan diminta untuk siap dievakuasi bila situasi memburuk.
Banjir di Kabupaten Barru menjadi pengingat pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana hidrometeorologi, serta pentingnya koordinasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan warga dalam menghadapi cuaca ekstrem.







